Mulai kembali lagi menulis itu rasanya sangat menyenangkan, kenapa? karena menulis adalah pekerjaan yang membuat otak kanan dan kiri kita seimbang. Bagaimana kinerja antara logika dan imajinasi bermain saat kita hendak menulis. Jurnalis adalah pekerjaan yang sangat cocok bagi para penulis dimana pun mereka berada, tapi apakah setiap penulis dapat kita sebut sebagai jurnalis?
Jawabannya mungkin tidak, tergantung hal apa yang kita tulis. Menulis memang menyenangkan (curhat di diary) namun pada saat kita sudah dihadapkan dengan media hal ini terasa sangat tulis. Apa yang kita lihat dan rasakan tidak sepenuhnya bisa kita tuangkan pada secarik kertas yang berubah menjadi digital pada zaman sekarang. Hal apa saja yang membuat seorang penulis menjadi jurnalis?
Akan ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diperhatikan pada saat kita ingin menjadi seorang jurnalis. Tampaknya hal ini tidak semudah kita menulis, karena ada banyak batasan dan aturan nantinya. Anda tahu apa yang jurnalis tulis pada sebuah halaman di media? Berita dan informasi tentunya, dan hal ini tidak bisa kita tulis sembarang menggunakan otak kiri, hal ini memerlukan kinerja otak kanan yang lebih banyak. Berbeda dengan seorang pengarang novel atau penulis naskah film, yang lebih memerlukan kinerja otak kiri.
Masihkah anda berminat menjadi seorang jurnalis? Mari kita lanjutkan, ada banyak lagi hal yang dilakukan sebelum kita menulis pada saat kita menjadi seorang jurnalis. Kita memerlukan observasi, pencarian data yang akurat dan benar, lalu kita lakukan beberapa wawancara langsung terhadap nara sumber untuk mengetahui informasi mana yang benar adanya. Setelah itu baru dikumpulkan datanya untuk kita seleksi menjadi sebuah pemberitaan yang benar-benar akurat dan tidak kemana-mana nantinya.
Menulis berita itu fakta dan realita yang terjadi pada saat itu! Lalu bagaimana dengan media busuk yang menanyangkan atau menyuguhkan berita dan informasi yang tidak berkualitas? Tanyakan pada mereka dan siapa mereka? Ini adalah perdebatan hebat antara jurnalis dan publisher magazine, dimana pada saat para jurnalis mencari dan meliput di lapangan mereka para publisher majalah mencoba mencari link dan koneksi untuk coba mengembangkan media yang mereka miliki.
Namun apa yang tejadi ketika semua berubah pada saat berita yang ditulis seorang jurnalis melenceng dan tidak sesuai dengan kenyataan? Hal ini akan dipertimbangkan oleh para publisher online magazine untuk memberikan kebijakan mana yang layak disampaikan dan yang tidak layak disampaikan pada khalayak banyak. Jadi manakah yang anda inginkan? menjadi seorang penulis, jurnalis atau publisher majalah?
0 komentar:
Posting Komentar