Cutlip and Center dalam “Effective Public Relations” menyatakan public opinion is the agregate result of individual opinion and public matter (opini public erupakan suatu hasil pernyataan dari pendapat individu-individu tentang masalah umum). Frazier Moore dalam “Public Relations Principles Cases and Problems” menyebutkan public opinion is an expression of a belief held in common by members of group of public in a controversial issue of general importance (opini publik adalah suatu ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama atau publik, mengenai suatu masalah kontroversi yang menyangkut kepentingan umum).
Menurut William Albig dalam “Public Opinion” yang dikutip Oemi Abdurachman menyatakan bahwa public opinion is the result from the interaction of persons upon one another in any type of groups (bahwa opini public hasil daripada interaksi individu-individu dalam setiap kelompok). Sedangkan menurut Bernard Hennesy dalam “Public Opinion” mengatakan bahwa public opinion is the complex of beliefs expressed by a significant of persons on an issue of public importance (opini publik adalah kompleksitas keyakinan yang diungkapkan oleh sejumlah orang tentang suatu persoalan mengenai kepentingan umum).
Berdasarkan opini di atas, dapat dikaji unsure-unsur dasar yang meliputi lima faktor pendapat umum, yaitu:
· Adanya isu (pressure of an issue)
Isu dapat didefinisikan sebagai “suatu situasi kontemporer, di mana mungkin terdapat ketidaksepakatan”. Isu itu dapat berupa orang, misalnya public figure, tempat, peristiwa, gagasan, produk, kebijaksanaan. Dengan kata lain, segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia. Untuk setiap isu, publik yang berkepentingan akan memisahkan dirinya pada sudut pandang yang berbeda walaupun perbedaan tersebut tidak perlu bertentangan satu sama lainnya. Pandangan yang berbeda dari individu-individu menunjukkan kompleks-nya masalah. George Carslake Thomson, menyebutkan tiga sebab yang melatar-belakangi perbedaan pendapat khusus terhadap peristiwa-peristiwa public yang terjadi pada suatu negara, yaitu (1) perbedaan pendapat terhadap fakta; (2)perbedaan estimasi tentang cara mencapai tujuan yang lebih baik; dan (3) penghayatan yang berbeda tentang cara mencapai tujuan yang hendak dicapai.
· Hakikat publik
Maksud dari publik dalam opini publik adalah sekelompok orang dengan kepentingan yang sama memiliki suatu pendapat mengenai suatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau bersifat kontroversial. Publik terdiri atas individu-individu yang bersama-sama dipengaruhi oleh suatu kegiatan, gagasan, ide khusus atau isu. Dengan demikian, setiap isu menciptakan publiknya sendiri, tetapi setiap individu dapat menjadi publik lebih dari sebuah isu.
· Pernyataan pendapat
Pendapat umum ialah ekspresi berbagai pendapat yang menumpuk disekitat suatu isu. Pernyataan pendapat tentang suatu isu dinamakan opini. Opini atau pendapat dapat dinyatakan melalui kata-kata maupun kecenderungan melakukan suatu tindakan. Pendapat J. A. Corry, bahwa opini itu dinyatakan kepada hal-hal yang kontroversial atau sedikitnya terdapat pandangan yang berbedaterhadap peristiwa yang dihadapi.
· Kepercayaan yang komples dalam suatu public
Publik yang menaruh perhatian pada suatu isi akan dengan sendirinya membagi dirinya dalam pandangan yang berbeda-beda yang mungkin akan saling bertentangan. Pandang-an yang berbeda akan berfungsi bagi setiap sikap dan pengalaman para individu sebelumnya yang membentuk publik bagi suatu isu. Suatu isu yang relative sederhana, yang akan menarik perhatian bagi suatu kelompok kecil dan bersifat homogeny, tidak akan mengembangkan berbagai pandangan yang diciptakan oleh lebih banyak isu yang sifatnya lebih kompeks.
· Jumlah orang yang terlibat
Menurut Hennesy, masalah jumlah telah secara tepat dan jelas dibatasi dengan istilah “suatu jumlah yang berarti” (significan number of people). Pembatasan jumlah tersebut bermaksud untuk tidak mengikutsertakan para individu yang sumbang terhadap isu yang sama serta memiliki ciri-ciri khusus yang bersifat pribadi. Orang perlu menentukan dua hal yang pasti untuk berbicara tentang “sejumlah orang yang berarti”, yaitu pertama, sekalipun masalah distribusi mayoritas/minoritas adalah sangat penting dalam proses pengambilan keputusan politis, namun konsepsi Hennesy mengenai besarnya publik tidak memerlukan mayoritas terhadap jumlah orang yang dipengaruhi oleh pendapat-pendapat tentang suatu isu ataupun mayoritas pandangan terhadap suatu isu yang bersifat khusus; dan kedua, orang ingin tahu apakah publik yang berminat atau salah satu pandangan yang dimiliki oleh anggota publik yang menaruh perhatian, berisfat efektif baik dalam mengubah pandangan para anggota publik tersebut maupun dalam usaha menarik bukan anggota ke dalam publik yang bersangkutan.
Bogardus menyatakan bahwa opini publik itu bukanlah berupa seluruh jumlah dari sikap-sikap atau hasil suatu kumpulan jumlah individual, melainkan sebagai hasil pengintegrasian opini-opini yang di dalam masyarakat demokratis dicapai dengan jalan proses diskusi. Dan Nimmo dalam komunikasi politik mengemukakan karakteristik opini publik sebagai berikut:
Berdasarkan opini di atas, dapat dikaji unsure-unsur dasar yang meliputi lima faktor pendapat umum, yaitu:
· Adanya isu (pressure of an issue)
Isu dapat didefinisikan sebagai “suatu situasi kontemporer, di mana mungkin terdapat ketidaksepakatan”. Isu itu dapat berupa orang, misalnya public figure, tempat, peristiwa, gagasan, produk, kebijaksanaan. Dengan kata lain, segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia. Untuk setiap isu, publik yang berkepentingan akan memisahkan dirinya pada sudut pandang yang berbeda walaupun perbedaan tersebut tidak perlu bertentangan satu sama lainnya. Pandangan yang berbeda dari individu-individu menunjukkan kompleks-nya masalah. George Carslake Thomson, menyebutkan tiga sebab yang melatar-belakangi perbedaan pendapat khusus terhadap peristiwa-peristiwa public yang terjadi pada suatu negara, yaitu (1) perbedaan pendapat terhadap fakta; (2)perbedaan estimasi tentang cara mencapai tujuan yang lebih baik; dan (3) penghayatan yang berbeda tentang cara mencapai tujuan yang hendak dicapai.
· Hakikat publik
Maksud dari publik dalam opini publik adalah sekelompok orang dengan kepentingan yang sama memiliki suatu pendapat mengenai suatu persoalan yang menimbulkan pertentangan atau bersifat kontroversial. Publik terdiri atas individu-individu yang bersama-sama dipengaruhi oleh suatu kegiatan, gagasan, ide khusus atau isu. Dengan demikian, setiap isu menciptakan publiknya sendiri, tetapi setiap individu dapat menjadi publik lebih dari sebuah isu.
· Pernyataan pendapat
Pendapat umum ialah ekspresi berbagai pendapat yang menumpuk disekitat suatu isu. Pernyataan pendapat tentang suatu isu dinamakan opini. Opini atau pendapat dapat dinyatakan melalui kata-kata maupun kecenderungan melakukan suatu tindakan. Pendapat J. A. Corry, bahwa opini itu dinyatakan kepada hal-hal yang kontroversial atau sedikitnya terdapat pandangan yang berbedaterhadap peristiwa yang dihadapi.
· Kepercayaan yang komples dalam suatu public
Publik yang menaruh perhatian pada suatu isi akan dengan sendirinya membagi dirinya dalam pandangan yang berbeda-beda yang mungkin akan saling bertentangan. Pandang-an yang berbeda akan berfungsi bagi setiap sikap dan pengalaman para individu sebelumnya yang membentuk publik bagi suatu isu. Suatu isu yang relative sederhana, yang akan menarik perhatian bagi suatu kelompok kecil dan bersifat homogeny, tidak akan mengembangkan berbagai pandangan yang diciptakan oleh lebih banyak isu yang sifatnya lebih kompeks.
· Jumlah orang yang terlibat
Menurut Hennesy, masalah jumlah telah secara tepat dan jelas dibatasi dengan istilah “suatu jumlah yang berarti” (significan number of people). Pembatasan jumlah tersebut bermaksud untuk tidak mengikutsertakan para individu yang sumbang terhadap isu yang sama serta memiliki ciri-ciri khusus yang bersifat pribadi. Orang perlu menentukan dua hal yang pasti untuk berbicara tentang “sejumlah orang yang berarti”, yaitu pertama, sekalipun masalah distribusi mayoritas/minoritas adalah sangat penting dalam proses pengambilan keputusan politis, namun konsepsi Hennesy mengenai besarnya publik tidak memerlukan mayoritas terhadap jumlah orang yang dipengaruhi oleh pendapat-pendapat tentang suatu isu ataupun mayoritas pandangan terhadap suatu isu yang bersifat khusus; dan kedua, orang ingin tahu apakah publik yang berminat atau salah satu pandangan yang dimiliki oleh anggota publik yang menaruh perhatian, berisfat efektif baik dalam mengubah pandangan para anggota publik tersebut maupun dalam usaha menarik bukan anggota ke dalam publik yang bersangkutan.
Bogardus menyatakan bahwa opini publik itu bukanlah berupa seluruh jumlah dari sikap-sikap atau hasil suatu kumpulan jumlah individual, melainkan sebagai hasil pengintegrasian opini-opini yang di dalam masyarakat demokratis dicapai dengan jalan proses diskusi. Dan Nimmo dalam komunikasi politik mengemukakan karakteristik opini publik sebagai berikut:
Bahwa opini publik memiliki isi (tentang sesuatu isu atau objek); arah (percaya tidak percaya, mendukung-menentang); dan intensistas (kuat, sedang atau lemah).
Opini publik mengandung kontroversi, artinya sesuatu yang tidak disepakati oleh seluruh rakyat, ada yang sepakat dan yang tidak sepakat atau mengandung pertentangan.
Opini publik mempunyai volume. Berdasarkan kenyataan bahwa kontroversi menyentuh semua orang yang merasakan konsekuensi langsung dan tak langsung meskipun mereka bukan pihak pada pertikaian semula. Sedikit atau banyaknya orang yang terlibat tertarik dengan isu.
Opini publik relatif tetap. Terjadi dalam kurun waktuyang tidak ditentukan berapa lama. Opini publik yang menghasilkan kontroversi sering bertahan agak lama bisa dilihat dari unsur-unsur budaya (norma) nilai yang melandasi pendapatnya.
Opini publik penampilannya pluralis, artinya opini publik tidak identik dengan opini-opini lainnya. Opini publik adalah pengungkapan kolektif dari kepercayaan, nilai dan pengharapan personal yang tampil melalui saling pengaruh dari ketiga manifestasinya.
Susanto, melihat dari ilmu publistik bahwa suatu opini publik mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Kemungkinan pro dan kontra, sebelum mencapai konsesus;
2. Melibatkan lebih dari seseorang;
3. Dinyatakan; dan
4. Mengadakan atau mungkin mengadakan tanggapan yang pro maupun yang kontra.
Herbert Blumer telah menyelidiki opini publikdai segi sosiologi yaitu bahwa istilah publik digunakan untuk suatu kelompok orang yang (1) dikonfrontasikan/dihadapkan pada suatu isu; (2) memiliki perbedaan pendapat tentang isu; dan (3) terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut.
Dari beberapa definisi yang dikemukakansebelumnya, dapatlah disimpulkan intinya bahwa opini publik mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya suatu isu yang kontroversial.
2. Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.
3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tadi oleh suatu publik.
3. Adanya interaksi antara individu-individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif dan disekspresikan.
0 komentar:
Posting Komentar